MODEL OSI

Posted on September 10, 2013 by Tio Setia Hati


Masalah ketidak sesuaian antara produk-produk peralatan jaringan komputer mempengaruhi para pemakai diseluruh dunia, dan pada tahun 1978 International standard Organization mengumunkan suatu system protokol jaringan yang mereka namakan Open System Interconnection yang dikenal secara luas dengan Model OSI
Model OSI terdiri dari 7 layer yang mendefinisikan fungsi protokol Jaringan komputer. Setiap layer merepresentasikan sebuah fungsi (bukan protokol) yang dilakukan ketika data ditransfer antara aplikasi yang sesuai lintas jaringan yang dimasuki.
Sebuah layer tidak mendefinisikan protokol tunggal, tapi mendefinisikan suatu fungsi Jaringan komputer yang dapat dilakukan oleh sejumlah protokol. Jadi setiap layer dapat berisi banyak protokol, masing-masing menyediakan servis yang cocok dengan fungsi layer tersebut. Sebagai contoh, file transfer protocol dan electronic mail protocol keduanya menyediakan servis pada user dan keduanya merupakan bagian dari layer aplikasi.
Setiap protokol berkomunikasi dengan peer-nya (protokol yang sama dalam layer yang sama dalam remote-system misalnya ftp lokal merupakan peer dari ftp remote). Jadi secara abstrak setiap protokol hanya concern terhadap komunikasi dengan peernya, tak peduli dengan layer dibawah dan diatasnya.
Bagaimanapun harus ada persetujuan pada bagaimana melintaskan data antar layer pada suatu komputer tunggal, karena setiap layer dilibatkan dalam pengiriman data dari aplikasi remote yang ekivalen. Transfer data dilakukan dengan melewatkan data pada layer berikutnya (ke bawah stack) sampai ditransmisikan ke jaringan oleh protokol layer fisik. Pada remote-end data dilewatkan dari layer terbawah kelayar berikut diatasnya. Masing-masing layer tidak perlu tahu bagaimana fungsi layer diatas dan dibawahnya, yang perlu tahu adalah bagaimana untuk melewatkan data kepadanya.
Mengisolasi fungsi komunikasi jaringan dalam layer-layer yang berbeda dapat meminimalkan efek perubahan teknologi pada protocol-suite yang digunakan. Aplikasi baru dapat ditambahkan tanpa mengubah nerwork secara fisik, dan hardware network yang baru dapat diinstal tanpa harus menulis kembali software aplikasi.
Lapisan fisik (Phisical layer)
Mendefinisikan karakteristik perangkat keras yang diperlukan untuk mentransmisikan sinyal data.
Secara fisik mentransmisikan bit data dari satu node ke node yang lain
Lapisan Link Data (link Data layer)
Memformat data menjadi record yang disebut frame
Melakukan deteksi kesalahan
Menangani pengiriman data melintas jaringan fisik.
Lapisan Jaringan (Network Layer)
Menyebabkan lapisan fisik mentansfer frames dari node ke node yang lain
Mengatur hubungan lintas jaringan dan mengisolasi protokol layer yang lebih tinggi dari detail jaringan dibawahnya. Internet Protocol dalam TCP/IP merepresentasikan fungsi ini dan menangani pengalamatan dan pengiriman data.
Lapisan Transport (transport layer)
Memungkinkan user node dan host node saling berkomunikasi
Menyelaraskan peralatan, kecepatan tinggi dan rendah maupun unit-unit yang kelebihan beban atau menganggur
Menjamin penerima menerima data persis seperti ketika ia dikirimkan. Dalam TCP/IP fungsi ini dilakukan oleh TCP (Transimission Transport Protocol). Selain itu TCP/IP juga menawarkan servis transport layer yang laiin, UDP (User Datagram Protocol) yang tidak mementingkan pemeriksaan keandalan komunikasi end to end.
Lapisan session (session layer)
Memulai, memelihara dan menyelesaikan setiap session. Satu session terdiri dari semua frame yang membentuk sat kegiatan tertentu, ditambah sinyal-sinyal identifikasi awal dan akhir. Session seperti satu sambungan telephone yang dimulai dengan “halo” dan berakhir dengan sampai kletemu lagi. Log-on standar dan routine identifikasi pemakai digunakan untuk memulai session jaringan komputer.
Mengatur hubungan antara aplikasi yang berkomunikasi. Dalam TCP/IP fungsi ini sebagian besar dijalankan pada transport layer
Lapisan Penyajian (presentation layer)
Memformat data sehingga dapat disajikan kepada pemakai atau host. Misalnya informasi yang akan ditampilkan di layar pemakai diformat menjadi jumlah baris dan jumlah karakter per baris yang tepat.
Untuk aplikasi-aplikasi yang berkomunikasi (bertukar data) mereka harus sepakat dalam hal bagaimana data direpresentasikan. Dalam OSI layer ini menyediakan rutin standar presentasi data, yang dalam TCP/IP fungsi ini sudah ditangani oleh aplikasi.
Lapisan aplikasi (Aplication Layer )
Mengendalikan input pemakai dari terminal
Melaksanakan program aplikasi pemakai di dalam host
Merupakan layer dimana proses jaringan yang bisa diakses user berada
Layer teratas dalam hirarki
Aplikasi TCP/IP adalah sembarang network process yang terjadi diatas transport layer, termasuk semua proses yang user secara langsung berinteraksi dengannya.
Bagaimana Arsitektur menangai User/Host Interface
Anggaplah bahwa pemakai ingin menggunakan model matematik yang berada di dalam host. Pemakai mengindikasikan bahwa mode akan digunakan dengan memasukan instruksi-instruksi ke dalam terminal, di bawah pengendalian lapisan aplikasi (lapisan 7). Lapisan presentation (lapisan 6) menyajikan dengan mengubah data input menjadi format yang digunakan untuk transmisi, dan lapisan session (lapisan 5) memulai session. Lapisan transport (lapisan 4) memilih rute yang akan diikuti oleh pesan saat bergerak dari user node ke host node, dan lapisan jaringan dan lapisan link data (lapisan 3 dan 2) menyebabkan data ditransmisikan melalui lapiran fisik (lapisan 1).

Ketika pesan mencapai host node, kendali menaiki lapisan-lapisan ke program aplikasi (mode) dalam host. Komunikasi dari host kembali ke pemakai mengikuti pola yang sama (menuruni lapisan-lap[isan dalam host node), menyebrang ke user node dan menaiki lapisan-lapisan pada user node.

0 komentar:

Posting Komentar

More

Total Tayangan Halaman

Konfig Gambar

Konfig Gambar
Flag Counter