Jaringan Komputer Dasar bagian 2

Router
Router merupakan perangkat jaringan yang berada di layer 3 dari OSI Layer. Fungsi dari router adalah untuk memisahkan atau men-segmentasi satu jaringan ke jaringan lainnya. Router juga bertujuan untuk memeriksa paket data yang masuk dan memilih jalur yang terbaik. Router menghubungkan teknologi layer 2 yang berbeda, seperti Ethernet,
Token-Ring dan berbagai teknologi komunikasi serial lainnya seperti ISDN, PPP dll.

Jenis-Jenis Router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
1. Static Router : adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
2. Dynamic Router : adalah sebuah router yang memiliki table routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

DHCP
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan
secara otomatis. Selain pengalokasian IP secara otomatis DHCP juga memberikan parameter
jaringan seperti default gateway dan DNS server.

DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server.
DHCP Lease
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi

DHCP Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh
DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server
akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP
server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan
informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator.


Cara Kerja DHCP
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server,
maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
DHCP Server

Merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows Server 2000, Windows Server 2003, Windows Server 2008, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini. DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP,
DHCP Server


DHCP Client
Merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
1. DHCPDISCOVER
2. DHCPOFFER
3. DHCPREQUEST
4. DHCPACK

DHCP Client

DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.


Routing Protocol
Router bisa mengirim dan melewatkan paket hanya jika dia sudah diprogram di routing tablenya. Agar sebuah router bisa me-route atau melewatkan packet, minimal sebuah router harus mengetahui :
1.      Alamat (IP) Penerima
2.      Router tetangganya, yang dengan itu ia bisa mempelajari jaringan lebih luas
3.      Route atau lintasan yang bisa dilewati
4.      Route terbaik ke setiap jaringan
5.      Informasi routing

Pengertian Routing
Routing adalah process transfer data melewati internetwork dari satu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya. Didalam IP network, routing dilakukan menurut table IP routing. Semua IP hosts
menggunakan routing table untuk melewatkan atau forward traffic yang diterima dari router
lain atau hosts.

Routing

Memahami Routing – Komunikasi Internetwork

IP routing Protocol
IP routing protocol mempunyai satu tujuan utama – mengisi routing table dengan jalur (route) terbaik dan terkini yang bisa dia dapatkan.

Tujuan Routing Protocol
Secara umum routing protocols mempunyai beberapa tujuan seperti berikut ini:
1.      Secara dinamis mempelajari dan mengisi routing table dengan sebuah lintasan bagi semua subnet yang ada dalam jaringan
2.      Jika ada lebih dari satu lintasan untuk sebuah subnet, maka routing protocol menempatkan lintasan terbaik ke dalam routing table.
3.      Memberitahukan jikalau lintasan dalam routing table tidak lagi valid, dan menghapus lintasan tersebut dari rauting table
4.      Jika suatu lintasan di dalam routing table di hapus dan lintasan lain yang dipelajari dari router sekitarnya tersedia, maka akan ditambahkan ke routing table.
5.       Untuk menambahkan lintasan baru, atau mengganti lintasan dengan yang baru secepat mungkin. Waktu antara hilangnya route / lintasan dan usaha mendapatkan lintasan baru penggantinya disebut convergence time.
6.      Yang terakhir adalah mencegah terjadinya routing loops.

Klasifikasi routing protocol
Routing protocol bisa diklasifikasikan berdasarkan apakah mereka melewatkan traffic
didalam atau antara Autonomous System.
·         Interior Gateway Protocol (IGP) – protocol yang melewatkan traffic didalam Autonomous System
·         Exterior Gateway Protocol (EGP) – protocol yang melewatkan traffic keluar atau antar Autonomous System
Border Gateway Protocol (BGP) – adalah versi pengembangan dari EGP yang melewatkan traffic antar Autonomous System.

IGP dan EGP

Macam-macam Routing
1.      Static Routing
2.      Dynamic Routing

Thanks to Tio Setia Hati

0 komentar:

Posting Komentar

More

Total Tayangan Halaman

Konfig Gambar

Konfig Gambar
Flag Counter